Katakan selamat tinggal pada dunia maya! HALO DUNIA NYATA!

Masa liburan panjang ini bisa dimanfaatkan untuk magang di lapangan/ perusahaan, bahkan jika ada peluang menjadi relawan untuk kegiatan sosial atau lembaga nirlaba.
Kini sudah banyak perusahaan atau lembaga yang cukup familiar dengan konsep magang, bahkan perusahaan besar atau perintis/startup mulai terang-terangan membuka lowongan kerja desain magang di perusahaannya.

Demikian juga dengan kegiatan sosial atau lembaga nirlaba, mereka secara proaktif mengajak orang untuk menjadi relawannya.
Hm, apakah magang atau menjadi relawan hanya mengisi waktu semata?
Hanya kamu yang menentukan apakah kesempatan magang atau menjadi relawan ini waktu yang terbuang sia-sia atau menjadi bekal pengalaman yang sangat berharga.

Kita mungkin tidak bisa mengendalikan masa depan, tetapi kamu selalu bisa mempersiapkan diri, terutama mindset atau mental kamu untuk menjadikan kesempatan ini suatu kesuksesan pribadi, bukan selembar kertas belaka. Ready?
Set your goal (not just objective), jangan segan untuk diutarakan

Ketika kamu menceburkan diri ke dunia nyata untuk pertama kalinya, apakah kamu bisa langsung jadi perenang profesional?
Of course NOT, yang bisa kamu lakukan adalah membuat pencapaian/goal yang realistis dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mencapainya.
Ibarat lari marathon aja, yang penting kamu tahu batas kemampuan dan sudah mempersiapkan diri.
BACA JUGA: 3 Keahlian yang Dibutuhkan Anak Desain untuk Meraih Karir Impian

Tujuan (objective) VS Target Pencapaian (goals)
Tujuan magang yang paling umum, selain syarat kelulusan, adalah ingin mencari pengalaman kerja atau mengenal industri lebih dekat. Sangat klise, bukan?
Coba renungkan dan jawab pertanyaan ini: apa yang ingin kamu capai atau peroleh dari kesempatan kerja ini?

Ingat, “tujuan” berbeda dengan “pencapaian” atau goals!
“Pencapaian” sifatnya sangat individu dan spesifik pada bidang yang diminati atau sesuai dengan karakter organisasinya.

Apa yang membuat kamu berbeda dari sejuta umat manusia, adalah pencapaian yang kamu raih.
Dan, jangan malu-malu menyatakannya ketika interview, dicantumkan di CV atau surat lamaranmu kepada organisasi yang disasar.
BACA JUGA: Eksis dengan 5 Situs Galeri Portofolio Online

Goals yang realistis itu seperti apa sih?
Untuk anak magang atau relawan, biasanya target pencapaian tidak muluk mengingat waktu yang singkat. Contohnya:
- Punya portfolio desain atau tulisan yang terpublikasi
- Memahami proses kerja social media marketing
- Terlibat dalam proses UX development dan research, dst
Dengan mengkomunikasikan goals atau pencapaian ini membuat kamu stand out/ mencuat dari para kandidat lainnya.
Dan pihak organisasi pun bisa menempatkan kamu di bidang atau divisi yang sesuai dengan passion kamu.
You are here for the EXPERIENCE, bukan sekedar exist
Jika kamu dapat kesempatan ini, experience it!

Jangan terjebak pencitraan di dunia maya atau demi dapat kaos berlabel “volunteer” semata, karena perjuangan hidup ini tidak sampai situ aja, beb.
Saya pernah melihat hal ini dengan mata kepala saya sendiri ketika membantu klien yang terlibat di kegiatan penggalangan dana sosial. Acara besar diadakan di salah satu mal ternama Jakarta, disitu banyak tokoh dan selebriti yang hadir dan berpartisipasi.
BACA JUGA: Hybrid Designer Menjawab Tantangan Era Digital

Tapi sayangnya, dari sekian banyak orang yang berkaos dan name tag “volunteer” ternyata hanya segelintir saja yang benar-benar bisa bantu saya memfasilitasi klien (sebagai salah satu penyumbang dana terbesar di event itu). Yang lainnya hanya pajangan, berdiri bergerombol dan foto-foto.
Jangan ditiru ya…

Jaman serba instan seperti sekarang, banyak orang yang cuma memanfaatkan kesempatan magang atau jadi relawan hanya sekedar pencitraan atau exist.
Kesempatan emas untuk belajar dan mendapat pengalaman jadi terlewatkan begitu saja.

Mungkin lelah dan menguras energi fisik dan mental, tetapi pengalaman dan pengetahuan yang didapat tidak tergantikan. Dijamin!
Belajar, Beradaptasi, dan Bekerja sama
Ketika kamu sudah menjadi bagian dari organisasi atau tim.
Satu hal yang perlu diingat, you are not that special. Pahit ya, tetapi kenyataannya menjadi intern tidak berarti kamu diperlakukan spesial atau “berkebutuhan khusus”

Justru ini saatnya kamu mengasah kemampuan beradaptasi di lingkungan baru dan bekerja sama dalam tim.
Bukannya organisasi atau orang lain yang beradaptasi dengan kamu…

Selain beradaptasi, keterlibatan kamu dalam suatu organisasi memberi kesempatan kamu untuk merasakan langsung budaya organisasi, proses kerja–atau jika ternyata kamu dianggap bisa dipercaya–kamu dapat resep kerja atau petuah dari senior.

BACA JUGA: 3 Jurus Kembalikan Mood dan Kreativitasmu
Jangan mudah baper terhadap kritik tetapi lihatlah hal ini sebagai pembelajaran dan pengalaman. Jangan patah semangat, maju terus!
Peluang ada dimana-mana
Termasuk ketika kamu magang atau menjadi relawan.

Meski hanya beberapa bulan saja, tetapi bisa jadi organisasi tertarik untuk menerima kamu sebagai anggota tim permanen, atau menawarkan kamu pekerjaan setelah kamu lulus studi.
Semoga bermanfaat!