Zaman sekarang, sudah ada smartphone dan kamera mirrorless canggih, siapa yg butuh DSLR?
Teknologi dokumentasi foto semakin canggih, semakin banyak opsi dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kamera dengan pixel semakin besar dengan dua lensa sehingga efek bokeh bisa diwujudkan menggunakan smartphone nan praktis.
Kamera dengan autofocus canggih, warna cantik, dan kualitas gambar HD, praktis tinggal point and shoot saja tidak perlu ribet setting dan nyaman untuk Vlogging, dapat kamu dapatkan dari kamera mirrorless.
Nah, kenapa di era kamera mirrorless dan smartphone canggih seperti sekarang fotografer profesional masih rela memikul tas berat berisi kamera dan lensa DSLR-nya?
Para photo retoucher atau fotografer handal dan berpengalaman mungkin hanya bisa senyum penuh makna mendengar pertanyaan tadi 🙂
Artikel ini diperuntukan bagi kaum pemula yang baru menjajaki atau berniat mendalami dunia fotografi.
Kenapa DSLR masih dibutuhkan dan digunakan oleh fotografer professional?
Untuk menjawabnya, disini akan dijabarkan secara sederhana dan mudah dipahami tentang fungsi dan kapasitas kamera DLSR —yang sampai sekarang belum tergantikan oleh kamera compact, terutama untuk memperoleh hasil foto dengan kualitas dan efek tertentu/yang diinginkan.
1. Shutter Speed dengan Deteksi Objek yang Akurat
Ada yang bilang shutter speed mirrorless lebih cepat daripada DSLR. Ya betul…
Tapi DSLR punya kapasitas phase detection dan metering system yang lebih handal.
Hal ini membuat DSLR dapat melakukan tracking objek/view finder yang lebih akurat untuk membantu dalam mengisolasi objek yang kamu incar, terutama dalam pengambilan objek gambar bergerak/ in-action.
Contohnya foto kegiatan olahraga/action berikut, menggunakan shutter speed cepat dengan isolasi objek yang solid.
Untuk shutter speed yang diperlambat, dapat memberikan efek blur atau bahkan menyatu sejumlah objek gambar yang bergerak.
Sering digunakan untuk landscape photography yang hanya sebagian objeknya yang bergerak, seperti mobil (lampu), air terjun, aurora/petir, dsb.
PRO TIPS: Proyek foto yang mengambil gambar objek tidak bergerak dan pose, seperti pas foto/potrait, pranikah/prewed, atau dokumentasi pernikahan, dapat diakomodir dengan kamera mirrorless.
2. Kualitas Gambar untuk Pasca Produksi/Post Production
Kualitas gambar tidak melulu tentang berapa besar megapixel kameranya.
BACA JUGA: Cara Color Correction CMYK di Adobe Photoshop, Ada Rumusnya !
Kualitas gambar yang dibutuhkan pada post production– retouch/editing— harus mendetail dari sisi akurasi warna per pixelnya/kepadatan pixel.
Nah, foto dengan warna cantik dan “bersih” dari kamera smartphone kadang “menghilangkan” detail akurasi warna dan kepadatan pixel yang dibutuhkan post production.

Pada contoh gambar di atas bisa kamu lihat, dari segi kontras warna smartphone mungkin lebih enak dipandang, tapi jika diteliti pinggiran antara kuning dan biru hasil foto DLSR lebih tajam dan jelas, tidak ada geriginya.
Detail ketajaman dan akurasi pixel inilah yang dibutuhkan dalam post production.
PRO TIPS: Jika proyek fotonya tidak banyak mengandalkan atau mengadakan post produksi (alias apa adanya), penggunaan kamera mirrorless bisa menjadi pilihan tepat.
3. Variasi Lensa
Lensa bukan sekedar koleksi gear, bagi fotografer pro lensa penting untuk menyempurnakan hasil foto.
Mirrorless mungkin punya varian lensa juga, tetapi tidak ekstensif jumlahnya dibandingkan DSLR.
Lensa DSLR kerap membutuhkan kemampuan dan pengalaman khusus, karena harus setting manual dan microadjusting, jadi memang butuh belajar dan jam terbang cukup untuk memaksimalkan kegunaannya.
Semoga bermanfaat!