Jangan anggap enteng keputusan menjadi freelancer. “Self-employed”
Keputusan menjadi freelancer atau pekerja lepas berarti kebebasan mengatur semua sendiri, be your own boss.
Berarti bebas mengelola usaha semuanya SENDIRI termasuk jika kamu melakukan kesalahan, ya tanggung sendiri.
Tetapi juga mengelola dan bertanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan proyek dan pekerjaan yang kamu terima.
BACA JUGA: Eksis dengan 4 Situs Galeri Portofolio Online
Ok kita sepakat, freelancer bukan mahluk sempurna dan bukan Superman, tetapi tidak ada salahnya ‘kan belajar dari kesalahan?
Sebelum putus asa, coba cek apakah kamu pernah melakukan hal-hal berikut dan mungkin bisa diperbaiki ke depannya.
1. Mulai bekerja tanpa brief yang layak.
Klasik. Kebanyakan tawaran pekerjaan diperoleh dari kerabat dekat, kita enggan bertanya detail tentang brief atau pekerjaan. Atau tidak mau klien tidak nyaman dan lari?
BACA JUGA: 5 Hal Wajib dalam Design Brief atau Panduan Pekerjaan Desain

Tetapi ingat, ini tidak mengurangi profesionalisme kamu. Setidaknya kamu mengetahui beberapa pertanyaan yang masih masuk akal:
- Waktu pengerjaan/ timeline, apakah deadline masuk akal?
- Apa saja cakupan kerjasamanya? Materi dasar, logo, key visual disediakan, atau harus dibuat dari awal? Jika untuk pitching, perlu hadir dalam presentasi materinya?
- Apakah output pekerjaan/hasil produksinya? Tujuan atau penggunaannya? – untuk memastikan materinya sesuai, dari segi kualitas gambar, copyrights, contoh: output digital / print.
- Siapakah end-usernya? – memastikan ekspektasi klien sesuai, persetujuan untuk revisi dan final artwork lancar dan tidak berlarut-larut.
2. Tidak ada strategi “pemasaran”
Ibarat mengelola bisnis, pekerja lepas juga harus bisa memasarkan jasanya dengan baik.
Produk yang baik tanpa pemasaran yang baik, ibarat terjun bebas.
BACA JUGA: 4 Situs Freelance Pilihan untuk Pekerja Kreatif
Daripada menunggu rejeki datang menghampiri, coba berbagai strategi pemasaran gerilya bisa dilakukan:
- Manfaatkan jejaring – perluas jejaringmu, melalui pertemanan dan rekan kerja
- Perbarui portofolio – lakukan secara reguler terutama portofolio online
- Personal branding – bisa mulai dengan akun social media
- Rajin menebar jaring – memanfaatkan situs freelance untuk menjaring kesempatan dan terhubung dengan klien baru.
Tips: Lakukan personal branding di media sosial dan platform yang sering digunakan target klien kamu, seperti memiliki akun instagram professional.
3. Abaikan pengelolaan proyek
Pengelolaan proyek yang baik adalah kunci kepuasan bagi kedua belah pihak, klien dan pekerja/pelaksananya.
Jika diabaikan ada kecenderungan proyek berantakan di tengah jalan, klien protes terus hingga masalah urusan pembayaran, kadang hanya urusan sepele yang tidak ditangani dengan baik.
BACA JUGA: Kenapa Perlu Sertifikasi Keahlian?
BACA JUGA: Bedanya Quotation, Invoice, dan Purchase Order
Sebagai single fighter pengelolaan proyek harus dilakukan sendiri, setidaknya coba mulai mainkan peran dasar berikut:
- Di awal dan akhir proyek, peran kamu jadi bagian admin/keuangan. Pastikan semua administrasi terpenuhi sesuai ketentuan, cek apakah diperlukan surat penawaran/quotation, Surat Perjanjian Kerjasama/SPK, BAP, Invoice/surat penagihan.
- Di awal dan selama proyek, peran kamu jadi project manager. Pastikan jadwal kerja/timeline, brief, materi dan tim lengkap/ cukup untuk memulai pekerjaan, siapa koordinatornya (jika dalam bentuk tim) dan kelola komunikasi dengan klien dengan baik
4. Tidak ada komitmen dan standar kualitas, jadi kerja asal-asalan
Siapa yang melakukan quality control atau pengendalian mutu? Kamu-lah orangnya! Disinilah profesionalisme yang sesungguhnya diuji.
BACA JUGA: 9 Hal Dasar Seputar Hak Cipta / Copyrights yang Wajib Diketahui
One-man-show ini yang kerap membuat klien sangsi untuk bekerja sama dengan pekerja lepas, alasan sederhana karena tidak ada jaminan terhadap mutu pekerjaan, atau bahkan penyelesaian pekerjaan.
BACA JUGA: Pahami Spek Bahasa Inggris, Menyelamatkan Hasil Cetak dan Ujian InDesign-mu
Coba kamu membangun reputasi yang baik dari satu proyek ke proyek lainnya, dari segi komitmen terhadap pekerjaan dan kualitasnya. Kerjakan sesuai dengan yang disepakati/dijanjikan.
Ingat, reputasi tidak dibangun dalam 1 malam tapi bisa hancur dalam 1 malam.
Semoga bermanfaat!
6 pemikiran pada “4 Kesalahan Pekerja Freelance, Perbaiki Sekarang!”