Kalau kamu pikir artikel ini salah alamat karena ini adalah area IT bukan desain, salah besar.
Pesatnya inovasi di bidang teknologi dan layanan digital yang diakses lewat layar gadgetmu sekarang membuat kita tidak bisa menyangkal lagi bahwa era desain visual juga berkembang untuk memenuhi kebutuhan ini.
The future is here!
Beda Experience Design/XD, UX dan UI
Di sini konteksnya produk yang dimaksud adalah produk layanan berbasis dariing/online yang diakses melalui komputer dan gawai ya.
Berikut penjelasan singkatnya:
User experience design (dikenal UX, UXD, XD,etc) adalah proses pengembangan interaksi antara produk dan manusia dengan melakukan inovasi dan perbaikan dalam kegunaan, aksesibilitas, dan kenyamanan yang dialami ketika berinteraksi dengan produk. Disini kegiatan bisa meliputi riset, analisis, pembuatan prototipe, dan aktivitas pengembangan produk lainnya.
Sedangkan user interface design (UI) lebih pada proses lanjutan atau realisasi dari UX, yaitu mengembangkan produk dari sisi visual (namanya juga interface), bisa dibilang ini bagian pengembangan visual front end dari produk online, yang melibatkan peran desainer visual.

Pengembangan produk dari untuk semua jenis tampilan layar gawai
Interaksi dan kenyamanan pengguna pada produk online sangat bergantung pada desain produk, baik segi fitur dan interaksinya dan desain visualnya.
Lalu kenapa desainer perlu tahu tentang experience design?
Jadi, jika dulu desainer diminta mendesain cover dan layout buku, di era digital yang permintaan bergeser ke desain beranda dan laman pada tiap versi layar gadget (komputer/tablet/smartphone).
It is the new normal!
BACA JUGA: How The Design Process Has Evolved (oleh Adobe)
Peran UX dan UI memastikan layanan produk daring dinikmati pengguna melalui berbagai layar gadget dan OS kini semakin melebur, keduanya berbaur menjadi satu.
Ibarat kopi susu 🙂
Screen design is the new print design
Pengembangan produk desain online (website, app, etc) kerap melalui proses yang panjang dan rumit.
Melibatkan banyak expert dari bidang berbeda, dari UX, IT dan Grafis/visual, kemudian berbagai perangkat lunak hanya untuk membuat prototipe produk/mock up.
Industri digital tidak dikenal dengan kesabarannya, dan terus mencari cara untuk “mencuri” waktu karena kompetisi semakin tinggi.
Melihat perkembangan ini Adobe meluncurkan Adobe Experience Design (XD) tahun 2016. Dimana pengembangan prototipe untuk berbagai jenis layar bisa dilakukan oleh 1 orang dalam 1 perangkat lunak.
BACA JUGA: Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Adobe XD (Experience Design)
Coba bayangkan, dengan adanya Adobe XD seorang desainer produk bisa membuat prototipe produk daring.
Mulai dari tampilan visual juga tetapi juga penempatan fitur, navigasi dan fungsi setiap tombolnya, dan otomatis kenyamanan interaksi pengguna dalam desain layar/interface.
Mulai Memikirkan Desain Produk Secara Menyeluruh
Desainer mulai memikirkan desain produk secara dari berbagai segi, tidak hanya visual.
Aspek lainnya selain tampilan, yaitu navigasi dan interaksi secara menyeluruh.
Kamu bisa membuat prototipe sendiri, lengkap dengan presentasi user experiencenya!
BACA JUGA: 4 Rambu Desain User Interface Situs Web
Kamu bisa jadi pesimis tentang hal ini, tapi juga bisa ambil sisi positifnya. Saya sih penasaran 🙂
Dalam desain visual produk online, less is more. Desain visual berperan sekali untuk kenyamanan pengguna.
Jadi, sebagai desainer visual kamu bisa belajar dan mengembangkan kemampuan untuk desain produk secara keseluruhan.
Semoga bermanfaat!
Satu pemikiran pada “Pengenalan Experience Design (XD) untuk Desainer Grafis”